Wednesday, 29 December 2021

Gender and Sport Issue at Perguruan Harimurti Mataram


Rahmad Nuryadi
(Praktisi Pentjak Mataraman Gaya Tedjokusuman)



Beberapa tahun belakangan ini kita melihat dimedia mulai dari aktivis sosial hingga politikus Indonesia gencar menggemakan jargon “Kesetaraan Gender”. Semakin hari perempuan semakin sadar akan kesetaraan gender dan menuntut hak yang sama dengan laki-laki. Perempuan kerap kali dianggap berperan hanya dalam ruang lingkup rumah, bagaimana mengurus rumah dan anak. Gender merupakan konstruksi sosial maupun kultural yang dilekatkan oleh masyarakat semisal laki-laki tegas dan tidak cengeng sedangkan perempuan lebih lembut dan sabar sehingga perbedaan ini menghasilkan pembagian kelas kerja maupun minat bakat dalam lingkungan sosial.
Dalam ruang lingkup olahraga pun isu-isu gender cukup berkembang, dalam hal ini olahraga pencak silat di Perguruan Perpi Harimurti Mataram, sebagai perguruan yang dianggap asli dari Jawa keraton Yogyakarta Hadiningrat beberapa orang menganggap bahwa perempuan jawa belajar pencak silat sangat kurang elok terlebih seorang perempuan Jawa berlatih memegang tombak, keris, maupun pedang, dan lain-lain. Beberapa perguruan aliran Mataram memang membatasi jumlah anggotanya yaitu hanya laki-laki yang boleh belajar pencak karena laki-laki kelak merupakan seorang pemimpin. Sehingga kerap kali Perguruan Perpi Harimurti pun dianggap hanya menerima siswa laki-laki dan khusus orang Jawa.
Perpi Harimurti sendiri menerima murid laki-laki maupun perempuan, latar belakang agama, suku apapun itu semua diterima dan diberi ajaran pencak yang sama. Pandangan terhadap perempuan khususnya terhadap perempuan Jawa ini disebabkan oleh para orientalis, para cendikiawan dan penulis barat kerap kali menuliskan suku Jawa sebagai orang yang lemah lembut. Pandangan barat inipun kemudian membelenggu pandangan orang Jawa sendiri terhadap perempuan. Padahal perempuan Jawa memiliki andil besar dalam sejarah budaya beladiri kuno dan berperan dalam perlawanan perang.
Dalam Nationalgeographic pada 1809 di Yogyakarta, seorang veteran perang Napoleon Herman Willem terkejut menyaksikan pertunjukan turnamen perang-perangan yang dilakukan oleh 40 perempuan yang ia anggap kemampuan itu hanya bisa dilakukan oleh laki-laki.
Dalam buku Perempuan-Perempuan Perkasa di Jawa dituliskan bahwa keraton Mataram memiliki perempuan yang sangat banyak sebagai penjaga istana. Bahkan di dalam buku tersebut dikisahkan peran perempuan Jawa Nyi Ageng Serang diminta menghadapi perang oleh Pangeran Diponegoro, belum lagi mengenai catatan-catatan di sisi Jawa lainnya mengenai Prajurit Estri, yang sempat merepotkan para lelaki hingga membuat mengeluh karena istri-istri mereka juga direkrut sebagai prajurit Estri.
Maka oleh sebab itu Perguruan Silat Harimurti Mataram memandang setiap wanita pun berhak mendapatkan pembelajaran untuk membela diri, membela kehormatannya, dan orang-orang yang dicintainya sebagaimana sejarah keperkasaan perempuan-perempuan Jawa dengan tetap menjaga kesopanan dalam berkehidupan sosial atas ajaran moral orang Jawa.


Tuesday, 14 December 2021

Kepemimpinan Perguruan Perpi Harimurti Dari Tradisional Hingga Modern

 


Wednesday, 11 August 2021

10 PERGURUAN HISTORIS IPSI

 


Dalam sejarah terbentuknya IPSI ada beberapa perguruan pencak silat yang berperan besar akan terwujudnya organisasi IPSI. IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia)  sendiri berdiri pada 18 Mei 1948 di Surakarta,  Jawa Tengah oleh beberapa pendekar pencak silat Indonesia. 

Perguruan Pencak Indonesia (PerPi)  Harimurti, perguruan pencak mataraman aliran Tedjokusuman merupakan salah satu dari beberapa perguruan silat yang berperan dalam membidani IPSI. Ada 10 perguruan yang dianggap berperan akan terwujudnya IPSI ini dengan diberi gelar "10 Perguruan Historis".

Sebelumnya 10 perguruan historis IPSI disebut sebagai Top Organisasi atau perguruan induk,  kemudian menjadi perguruan anggota khusus karena keanggotaannya di IPSI pusat menjadi anggota khusus. 
Pada waktu kepemimpinan Bapak.  H. Eddie M. Nalapraya nama kelompok 10 perguruan silat anggota pusat tersebut diubah menjadi 10 Perguruan Historis. 

Berikut ini daftar 10 Perguruan Historis :
1. Persaudaraan Setia Hati
2. Persaudaraan Setia Hati Terate
3. Kelatnas Indonesia Perisai Diri
4. PSN Perisai Putih
5. Tapak Suci Putera Muhammadiyah
6. Phashadja Mataram
7. Perpi Harimurti
8. Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) 
9. PPS Putra Betawi
10. KPS Nusantara

10 Perguruan Historis tersebut dipandang menmpengaruhi sejarah dan perkembangan IPSI serta pencak silat pada umumnya antara tahun 1948-1973 dengan memberikan kontribusi kesatuan pemikiran dalam pembentukan organisasi nasional tunggal,  tekad untuk mempertahankan IPSI sebagai satu-satunya organisasi nasional pencak silat di Indonesia. 

Jika ada yang bertanya-tanya "kenapa perguruan saya/perguruan ini itu tidak ada? ". Jawabnya ya karena 10 perguruan historis mempunyai kedudukan khusus yang tidak dapat bertambah dan berkurang. Di dalam IPSI terdapat anggota khusus dan anggota biasa,  anggota khusus adalah keanggotaan yang dimiliki 10 perguruan historis secara otomatis sedangkan anggota biasa adalah keanggotaan yang dimiliki setelah memenuhi syarat dan telah diterima sebagai anggota IPSI melalui tata cara permohonan yang telah ditentukan,  anggota biasa IPSI terdiri dari IPSI Pusat,  IPSI Provinsi,  IPSI Kabupaten,  IPSI Kecamatan. 


Monday, 2 August 2021

Dewan Pendekar Perpi Harimurti


Dewan Pendekar Perpi Harimurti merupakan deretan guru-guru yang paling dihormati di dalam perguruan silat Perpi Harimurti karena dianggap sebagai penjaga keilmuan perguruan yang sah dari Guru Besar Raden Sukowinadi. 
Didalam perkumpulan dewan pendekar Perpi Harimurti, masing-masing guru memiliki kapasitasnya sendiri mulai dari Teknik pencak tentunya, spesialis senjata, keruhanian, teknik pengobatan, hingga tenaga dalam. Dewan pendekar sendiri merupakan bentukan langsung dari Guru Besar Raden Sukowinadi, yang pada masa sekarang para kader mengenal dewan pendekar adalah perkumpulan guru-guru/sesepuh murid langsung Guru Besar Raden Sukowinadi.

Pada masa lalu dewan pendekar Perpi Harimurti memeliki syarat-syarat tertentu untuk diakui sebagai anggota dewan pendekar, menurut Pakdhe Sardjono Cipto salah satu dewan pendekar Perpi Harimurti bahwa dulu syarat anggota dewan pendekar Perpi Harimurti haruslah yang sudah mencapai tingkatan pendekar muda ke atas, kemudian berjalannya waktu berubah menjadi siapun anggota (Perpi Harimurti, tidak harus pencaknya baik) bisa diangkat menjadi dewan pendekar bila memenuhi syarat :
1. Berdedikasi terhadap perguruan Perpi Harimurti
2. Memiliki masa pengabdian yang cukup
3. Memiliki pengetahuan lain yang dapat digunakan untuk kemajuan perguruan silat Perpi Harimurti.

Dewan pendekar Perpi Harimurti sendiri untuk seluruh indonesia dibatasi hanya 100 pendekar dengan batasan umur. 
Tugas dari dewan pendekar sendiri tentunya menjaga kemurnian pencak Perpi Harimurti dan menangani perbendaharaan keilmuan para warga Perpi Harimurti sesuai bidangnya masing-masing.

Untuk seluruh siswa/warga asuhan Perpi Harimurti wajib hukumnya mengenal dan hormat dengan para sesepuh dewan pendekar Perpi Harimurti yang pastinya kerap dijelaskan secara langsung maupun tidak langsung oleh para pelatih di tiap-tiap unit latihan perguruan pencak silat Perpi Harimurti.

Demikian sedikit ulasan mengenai Dewan Pendekar Perpi Harimurti.
Sumeleh Waras Trengginas Lahir Bathin
 

Sunday, 4 July 2021

Buletin Perpi Harimurti Vol.1


 Perguruan Silat Perpi Harimurti 1932 menerbitkan buletin edisi pertama, berisikan kegiatan-kegiatan perguruan. Buletin Perguruan Perpi Harimurti insyaAllah akan terbit 1tahun 2x.

Buletin Perpi Harimurti dapat dibaca dan di download melalui link berikut:

Friday, 29 January 2021

Aksi Pencak Galang Dana Bencana Alam


Jumat sore tanggal 22 Januari 2021, di Jalan Menteri Supeno Yogyakarta tidak seperti biasanya karena tampak aksi pencak silat di tengah jam pulag kantor warga jogja.
Perpi Harimurti 1932 berkerjasama dengan Lazis Nahdlatul Ulama DIY turut turun jalan guna melakukan galang dana untuk korban bencana alam yang menimpa saudara saudara di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat.

PerPi Harimurti sebagai perguruan silat asli Yogyakarta mengajak masyarakat jogja untuk menyisihkan sedikit rezekinya untuk saudara saudara yang terkena musibah, disamping itu juga para pesilat memperagakan pencak silat ketika lalu lintas berhenti guna menghibur pengguna jalan seraya menunggu lampu hijau.
Perpi Harimurti menurunkan kurang lebih 20 pesilat dalam aksi galang dana tersebut dengan mematuhi protokol kesehatan karena masih dalam masa covid 19
Dana yang diperoleh langsung diserahkan ke LazisNU DIY. Semoga Indonesia senantiasa Aamann

Friday, 10 July 2020

Pagelaran Pencak Silat Tradisional Kodim 0729 Bantul


Perguruan Pencak Indonesia Harimurti 1932 ikut mempersembahkan koreografi pencak silat dalam acara KOMSOS KREATIF PAGELARAN PENCAK SILAT TRADISIONAL bertempat di lapangan kodim 0729 pada hari Selasa 7 Juli 2020. PB.Perpi Harimurti menugaskan 8 murid Perguruan untuk memperagakan gerak pencak perguruan pada acara tersebut.


Komandan Kodim 0729/Bantul Letkol Kav Didi Carsidi, S.Sos,. M.I.Pol., dalam sambutanya menyampaikan bahwa pencak silat ini diharapkan dapat memperkuat keutuhan NKRI khususnya dalam bidang olahraga dan seni budaya. Kodim 0729/Bantul juga mempersilahkan untuk perguruan-perguruan menggelar latihan pencak silat dilingkungan kodim 0729.
Dalam acara ini diikuti oleh beberapa perguruan, diantanya perguruan Tapak Suci, PSHT, Persatuan Hati, dan IPSI Kab.Bantul


Thursday, 28 May 2020

Guru Besar Perpi Harimurti 1932


"Dimana saya berada disitu saya harus melatih"
(Raden Sukowinadi)

Eyang Sukowinadi lahir pada 23 Oktober 1918 di Sawahan, Bantul, Yogyakarta. Merupakan guru besar Perguruan Pencak Indonesia Harimurti 1932, beliau belajar pencak kepada Raden Mas Harimurti yang pada tahun 1932 RM Harimurti memberi izin untuk meresmikan perguruan sebagai PerPi Mataram yang kemudian hari menjadi PerPi Harimurti.

Raden Mas Harimurti sendiri adalah Grand Master Pencak Tedjokusuman yang merupakan sumber keilmuan Perpi Harimurti 1932. Raden Mas Harimurti adalah putra Pangeran GPH. Tedjokusuman juga cucu dari Sri Sulthan Hamengku Buwana VII.

Eyang Sukowinadi dikenal sebagai Pendekar besar dengan julukan pendekar berkaki linggis. Menurut Bapak Suharmadi, Eyang Sukowinadi pernah melawan sepuluh tentara Jepang dan mengalahkan mereka. Dalam era revolusi Eyang Sukowinadi bersama dengan TNI  melakukan tugasnya dalam pertempuran di Ambarawa sebagai perwira di Brigade ke-10 TNI. Setelah berakhirnya perang, dia bekerja di militer sebagai petugas Polisi Militer. Meskipun ia berdinas di militer, Eyang masih mengajar pencak silat dengan asistennya Bapak Tarsono yang adalah seorang master senior PERPI Harimurti.
Sikap Selewah yang diperagakan Eyang Sukowinadi

Dalam suatu kesempatan wawancara,  Eyang Sukowinadi pernah memperagakan beberapa gerakan dan beliau masih mampu membuat fotografer terpelanting dikarenakan guntingan beliau yang sempurna meskipun beliau dikatakan tidak muda lagi. Eyang Sukowinadi juga pernah mengatakan bahwa beliau telah berlatih 67 Tahun sehingga instink beliau sudah terlatih, belajar pencak itu ndak usah mistik-mistikan, orang yang logis aja susah diterangkan apalagi yang mistik.
Eyang Sukowinadi dengan gaya tempurnya

Eyang Sukowinadi melakukan apapun demi memajukan pencak silat agar menjadi lebih baik, bahkan beliau tak pernah absen satuk kalipun dalam mengikuti kongres IPSI, bahkan diceritakan oleh Murid langsung beliau yang menemani beliau pada kongres terakhir IPSI 2003 yang beliau hadiri, beliau tetap hadir meski mengenakan kursi roda, Setelah itu Eyang Sukowinadi mulai sakit, Sampai pada tahun 2004 tepatnya pada tanggal  26 Juni 2004 eyang Sukowinadi meninggal dunia dan dimakamkan di Sawahan, Bantul, Yogyakarta. Keluarga Besar Perpi Harimurti 1932 masih senantiasa ziarah ke makam Guru Besar Raden Sukowinadi untuk mengenang perjuangan beliau serta memotivasi seluruh warga perpi untuk mewujudkan mimpi cita-cita sang guru besar.
Waras Trengginas Lahir Bathin



"KELUARGA BESAR PERGURUAN PENCAK INDONESIA HARIMURTI 1932"





*Kritik/Saran/Info :
Via Wa       : 088227970510 
Via Email   : perpiharimurti32@gmail.com

Monday, 30 December 2019

Penyematan Sabuk 2019


Pengurus besar Perguruan Pencak Indonesia (PerPi) Harimurti 1932 pada tanggal 21 Desember 2019 menyelenggarakan penyematan sabuk kepada para siswa perguruan yang telah melewati ujian kenaikan tingkat (UKT) di Pendopo Sawahan, Bantul, Yogyakarta.
Pendopo ini juga menyimpan banyak sejarah dimana dikatakan oleh ketua umum Perpi Harimurti 1932, Prof.Dr. Siswantoyo, M.Kes, AIFO bahwa 29 tahun yang lalu beliau dilantik menjadi pendekar oleh Guru Besar Bpk. R. Sukowinadi pendiri Perpi Harimurti 1932 di pendopo ini.
Diikuti sebanyak 50an siswa dari seluruh cabang perguruan di yogyakarta dan atas rekomendasi para pelatih cabang, para siswa memulai ujian dengan beberapa test meliputi fisik, teknik, taktik, dan akademik.

Siswa tingkat dasar telah mendapatkan sabuk baru

Dalam kegiatan ini dihadiri pula oleh sesepuh perguruan Bpk. Wandi dimana beliau juga menyampaikan nasehat-nasehat untuk para siswa yang akan melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Adapun sebelum para siswa memulai test mental dan pencarian sabuk segenap keluarga Perpi Harimurti 1932 melakukan ziarah kubur ke makam Bpk. Sukowinadi untuk medoakan dan mengenang perjuangan beliau dalam mendirikan Perpi harimurti.
Kemudian setelah selesai para siswa akan melalui rute yang telah ditentukan paara senior dan para siswa wajib untuk melewati beberapa pos yang telah dijaga dan harus melewati test pada tiap pos.
Untuk makna atau tujuan Ujian Kenaikan Tingkat di Perpi Harimurti 1932, bisa kita cek di channel Youtube "Perpi Harimurti" yang disampaikan oleh Ketua Umum Perpi Harimurti 1932.

Sumeleh Waras Trengginas Lahir Bathin
Berikut sedikit dokumentasi Ujian Kenaikan Tingkat 2019

Salah satu bukaan salam hormat Perpi Harimurti 1932

 Ketua Umum Perpi Harimurti dan Sesepuh Perguruan Bpk. Wandi


 Inget enga mbak ini jaga di pos berapa? galak enga?


 Ujian tapi tetep senyum loh ya


 Seorang siswa sedang dibenarkan sikapn pasangnya oleh senior


 Ini namanya Bapang Gaya tempur 1

 Istirahat setelah berpetualang

Mbak ini jaga di pos berapa ya? Galak enga? hehe

Sebelum ngambil sabuk harus lewat sini kan

Sebelum berangkat pasti sudah tau mas ini

 Kalau yang ini pos berapa?

Para siswa berjalan menuju makam Guru Besar

Belahan tengah

Mas paling kalem bukan?

Adek gini-gini sudah sabuk biru lo :p

Aku mau pulang ah :(

Cukup tau aja hmmmm

pagi itu masih berkabut


Dokumentasi akan terus diupdate, ditunggu saja, sering-sering buka blog Perpi harimurti 1932 yups
Salam Pencak Silat.....

Friday, 13 September 2019

Lambang Perpi Harimurti


Perguruan Pencak Indonesia (PerPi) Harimurti 1932 memiliki lambang yang dimana dari lambang tersebut perlu dipahami dan diamalkan oleh semua siswa perguruan. PerPi harimurti didirikan pada tanggal 23 Oktober 1932 bertempat di ndalem tedjokusuman dengan nama awal Perguruan Pencak Indonesia Mataram (PerPi Mataram). Adapun filosofi dari lambang perguruan adalah ;


  • Bingkai Bunga Teratai
Berbentuk segi lima melambangkan Dasar dan landasan perguruan adalah PANCASILA

  • Perahu Layar
Melambangkan ANGIN sebagai sumber sari kehidupan "energi" umtuk olah nafas ono ing tata praja kanggo nuju kasampurnaning gesang

  • API
Merupakan sumber sari kehidupan "energi" yang menunjukkan SEMANGAT JUANG, ada 8 lidah api sebagai perlambang 8 IKRAR kader dan 8 PENDEKAR perintis pengembang lahirnya perguruan

  • Gelombang Air
Merupakan sumber sari kehidupan "energi" yang menunjukkan SIFAT DAN SIKAP KADER yang mampu mengatasi tantangan, hambatan, dan cobaan, mampu manjing ajor-ajer, kreatif, inovatif dan mandiri.

  • Harimurti
Diambil dari nama guru besar yaitu Raden Mas Rio Harimurti/Ndoro Hari/Ndoro Panji(Raden Mas Tedjonegoro) Putra GPH.Tejokusumo, dari Ndalem Tedjokusuman Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

  • Bumi-Langit
Terdapat unsur tanah kanggo sumberinggesang, Bumi- 'alam ndonya panggon kanggo laku SATRIYOTOMO (Sumeleh Waras Trengginas Lahir lan Bathin)