Thursday, 28 May 2020

Guru Besar Perpi Harimurti 1932


"Dimana saya berada disitu saya harus melatih"
(Raden Sukowinadi)

Eyang Sukowinadi lahir pada 23 Oktober 1918 di Sawahan, Bantul, Yogyakarta. Merupakan guru besar Perguruan Pencak Indonesia Harimurti 1932, beliau belajar pencak kepada Raden Mas Harimurti yang pada tahun 1932 RM Harimurti memberi izin untuk meresmikan perguruan sebagai PerPi Mataram yang kemudian hari menjadi PerPi Harimurti.

Raden Mas Harimurti sendiri adalah Grand Master Pencak Tedjokusuman yang merupakan sumber keilmuan Perpi Harimurti 1932. Raden Mas Harimurti adalah putra Pangeran GPH. Tedjokusuman juga cucu dari Sri Sulthan Hamengku Buwana VII.

Eyang Sukowinadi dikenal sebagai Pendekar besar dengan julukan pendekar berkaki linggis. Menurut Bapak Suharmadi, Eyang Sukowinadi pernah melawan sepuluh tentara Jepang dan mengalahkan mereka. Dalam era revolusi Eyang Sukowinadi bersama dengan TNI  melakukan tugasnya dalam pertempuran di Ambarawa sebagai perwira di Brigade ke-10 TNI. Setelah berakhirnya perang, dia bekerja di militer sebagai petugas Polisi Militer. Meskipun ia berdinas di militer, Eyang masih mengajar pencak silat dengan asistennya Bapak Tarsono yang adalah seorang master senior PERPI Harimurti.
Sikap Selewah yang diperagakan Eyang Sukowinadi

Dalam suatu kesempatan wawancara,  Eyang Sukowinadi pernah memperagakan beberapa gerakan dan beliau masih mampu membuat fotografer terpelanting dikarenakan guntingan beliau yang sempurna meskipun beliau dikatakan tidak muda lagi. Eyang Sukowinadi juga pernah mengatakan bahwa beliau telah berlatih 67 Tahun sehingga instink beliau sudah terlatih, belajar pencak itu ndak usah mistik-mistikan, orang yang logis aja susah diterangkan apalagi yang mistik.
Eyang Sukowinadi dengan gaya tempurnya

Eyang Sukowinadi melakukan apapun demi memajukan pencak silat agar menjadi lebih baik, bahkan beliau tak pernah absen satuk kalipun dalam mengikuti kongres IPSI, bahkan diceritakan oleh Murid langsung beliau yang menemani beliau pada kongres terakhir IPSI 2003 yang beliau hadiri, beliau tetap hadir meski mengenakan kursi roda, Setelah itu Eyang Sukowinadi mulai sakit, Sampai pada tahun 2004 tepatnya pada tanggal  26 Juni 2004 eyang Sukowinadi meninggal dunia dan dimakamkan di Sawahan, Bantul, Yogyakarta. Keluarga Besar Perpi Harimurti 1932 masih senantiasa ziarah ke makam Guru Besar Raden Sukowinadi untuk mengenang perjuangan beliau serta memotivasi seluruh warga perpi untuk mewujudkan mimpi cita-cita sang guru besar.
Waras Trengginas Lahir Bathin



"KELUARGA BESAR PERGURUAN PENCAK INDONESIA HARIMURTI 1932"





*Kritik/Saran/Info :
Via Wa       : 088227970510 
Via Email   : perpiharimurti32@gmail.com


EmoticonEmoticon