Halaman ini khusus berisikan tulisan-tulisan siswa yang menjalani UKT pada tahun 2019, menulislah karena orang-orang yang akan datang nanti akan mengetahui bahwa kamu pernah hidup di perguruan ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Acara yang pertama adalah pembukaan acara tersebut diisi oleh mas iskandar dan dengan perkenalan kakak-kakak senior yang sabuk oren.
Acara yang kedua adalah ujian tertulis, pas ujian tertulis saya pasrahlah wong ndak tau tapi tau dikit lah. Pas soal terakir saya lihat jawabanya dapin (sabuk kuning yang sekarang biru sek duduk disebelah saya) tapi saya Cuma lihat nggak tak tulis ndak tau kenapa hehehe.
Acara yang ketiga adalah sabung, sabung adalah kegiatan sparing tanpa body dan peserta yang mengikuti ujian kenaikan tingkat berlawan dengan kakak senior dan sesepuh dari sawahan. Dan saya dipilihkan mas iskandar sabung dengan mbak manti saya sempat jatuh tapi gapapa hehehe.
Setelah sabung waktunya ishoma (istirahat, sholat, makan) anak-anak dipersilahkan untuk mandi dan shola ashar. Setelah sholat ashar anak-anak berkumpul untuk istirahat dan anak-anak yang tidka membawa kado silang akan diberikan hukuman dari senior. Dilanjutkan dengan sholat magib. Setelah sholat magrib anak-anak mempersiapkan diri untuk mengunjungi makam almarhum bapak SukoWinardi. Setelah dari makam dilanjukan balik kepadepokan sawahan untuk pertukaran kado silang dan membuka kado silang sambil mendengarkan wejangan dari sesepuh perguruan. Dilanjutkan dengan tes ujian kenaikan tingkat. Ada yang berpasangan dan ada yang tidak berpasangan semua anak-anak menunggu untuk dipanggil dan yang dipanggil dari SD – SMP- sampai yang besar-besar. Karena giliran saya lama saya sampai ketiduran disana banyak yang tidur, ada yang bermain petak umpet, dan bercerita.
Dan saatnya nama saya dipanggil, saya berpasangan dengan risma (dari SMP 3 Pleret). Kami dipanggil kedepan sebelum mendapat tugas kami harus mengatakan “Lapor kami siap menerima tugas dari senior” setelah mengatakan itu kami ditanyai tentang pacar tapi pada gak punya terus pas saya ketawa saya dikuhum disuruh jongkok dan gak lama risma juga ketawa jadi ikutan kehukum terus kami berdiri dan disuruh jalan jongkok sampai ketiang disana ada pakde sesepuh PerPI Harimurti. Dengan pakde kami diajari cara pasang yang baik setelah itu kami diberitau jalan untuk lanjut ke pos 2 diperjalanan saya membuka obrolan dengan berkenalan. Sesampainya dipos 2 kami bertemu dengan mas wahyu dan mas sss disana kami diberi tugas untuk merangkai gerakan perguruan karena tempatnya yang kurang luas dan gelap kami sampai tertubruk dan selesai tapi kami dihukum dan diberi tugas push upsekitar 15 kali. Setelah itu kami berjalan menuju pos 3, dipos 3 kami bertemu mbak okyna dan mas dani disana kami diberi tugas untuk menyebutkan panca prastya karena kami tidak hafal jadi kami harus push up 15 kali. Setelah itu kami jalan jongkok dari depan masjid sampai tiang lampu. Kami melewati gang yang sangat sepi dan gelap disana benar-benar tidak ada cahaya tapi saya melihat sosok mas- mas yang bilang “terus lanjut” dan ternyata mas abid. Didepan jalan ada mas gaut yang nyuruh masuk terus ketemu sama mas rahmat disana kami ditanyai “apa tujuan kalian kesini?” kami menjawab buat naik sabuk terus diberi tugas suruh merangkai gerakkan perguruan lagi tapi pas ngrangkai gerak disuruh berhenti sama mas rahmat katane ada sek lewat, dari belakang kami dikagetkan sama mas gaut teross dan stugasnya selesai pas dijalan mau kemakam ambil sabuk saya dan risma ketemu pakde sesepuh dari sawahan dan kami bilang kalau kami baru berhalangan jadi gabisa masuk kemakam pakde bilang sama yang njaga makam suruh ngambilin sabuk biru sama sabuk kuning batinku “duhh apikan tenan alhamdulilah lah malah ra ndadak mlebu” hehee. Pas udah dapet sabuk kami perjalanan pulang ke padepokan disawahan. Sampai dipadepokan saya bersih bersih ganti baju mau istirahat terus tidur karena pas tidur gaada tempat saya nyempil didekete dek fikri pas tidur polahe kayak jaran kakine sampe mana mana tapi tak biarin dari pada ndak tidur. Jam subuh tiba semua dibangunin terus pada sholat subuh dan saya siapsiap untuk pejalanan selanjutnya. Setelah semua selesai sholat subuh kami dibariskan sesuai sabuk dan berjalan menuju lapangan. Dilapangan banyak tugas yang ada kaitannya sama ngglosor padahal disana banyak srintil/tai kambing tapi kata mas rahmat gak papa katanya itu Cuma kacang acap terus yaudahlah tak lakuin aja sampek pas push up adep adepan sama kacang arap. Dan tugas selesai semua kembali kepadepokan sawahan disana tangan, badan udah gatel gatel tangan dah bentol-bentol pengen cepet mandi tapi disuruh buat vidio dulu terus yaudah tak tahan kan saya strong hehe. Selesai buat vidio mandi terus makan bareng bareng abis makan pada cerita sendri sendiri saya sama temen-temen pada nggarapi putra pokoke lucu banget terus ada sek lempar lempar telur.
Acara terakir adalah penutupan dan salam-salaman untuk pamit pulang tapi saya pulang terakir gara gara pulange sama mas abid gek katane mau pembagian hasil:v
Jadi, seperti itulah pengalaman yang saya dapatkan saat penyematan sabuk disawahan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan atau tanda baca.
PERPI HARIMURTI!!
“Sumeleh Waras Trengginas Lahir Batin”
Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
.
.
.
.
.
Tangisan Dalam Kegelapan
Nama : Sheila Maya Putri
Kelas : 8
PERPI HARIMURTI SMPN3 PLERET
Hari pertama pada tanggal 21-23 Desember, sebelum berangkat padepokan perpi Harimurti yang berada di Sawahan, Jetis, Bantul. Anak-anak SMP negeri 3 Pleret berkumpul di sekolah lalu dipandu oleh kak Ilham dan berangkat menuju ke padepokan menggunakan kendaraan bermotor.
Setelah sampai di padepokan teman-teman SMP negeri 3 Pleret menunggu teman dari cabang perpi lainnya. Dilanjutkan dengan salat zuhur di mushola. Setelah semua teman dari cabang perpi Harimurti lainnya sudah berkumpul. Dilanjutkan dengan tes pertama yaitu :
1). Tes tertulis
Semua anak-anak mengerjakan tugas yang diberikan oleh senior, masing-masing anak mendapat satu lembar soalan. Dikerjakan masing-masing, tidak boleh mencontoh bila ada yang mencontoh maka diberikan hukuman dari senior. Setelah semua anak-anak mengumpulkan tugas dari senior dilanjutkan tes kedua yaitu:
2). Tes sambung
Tes sambung ini juga disebut sebagai sparing. Tes sambung ini dimulai dari jenis sabuknya dari SD setelah SD selesai dilanjutkan SMP. Tes sambung ini tidak menggunakan body. Anak-anak melawan senior atau pelatih.
3). Ishoma
Pada waktu ishoma ini anak-anak dipersilahkan untuk mandi dan salat ashar, setelah salat ashar anak-anak dipersilahkan untuk istirahat. Anak-anak yang tidak membawa kado silang akan diberi hukuman dari senior yaitu selamaya, Rino Rian, dan Solikin. Dilanjutkan dengan salat magrib.
4). Setelah salat magrib anak-anak mempersiapkan diri untuk mengunjungi makam bapak almarhum sukowinadi.
5). Setelah dari makam bapak almarhum suko, dilanjutkan untuk balik ke padepokan untuk makan saling bertukar kado dan mendengarkan nasihat-nasihat dari para wejangan.
6) dilanjutkan dengan tes ujian kenaikan tingkat , dan setiap orang pasti saling berpasangan, dan saya mendapat pasangan dari perpi Harimurti cabang Pogung lor, pos pertama senior nya yaitu mas iska dan mb manti di sana na kami disuruh menjawab jujur pertanyaan yang diberikan oleh Mas iska jika tidak jujur mas iska akan tahu dan kita dipukul oleh Mbak manti .
dilanjutkan kami harus berjalan jongkok untuk menuju ke pos 2 di sana kami menunjukkan sikap pasang jika salah maka akan dibenarkan oleh bapak senior. Setelah saya dan teman saya sudah menerima dan menyelesaikan tugas dari pos dua 2D dilanjutkan menuju ke pos 3
di sana kami merangkai gerakan perguruan dan diberi waktu oleh senior. Senior itu adalah mas Adit dan mas embuh sekitar 1 sampai 2 menit dilanjutkan lagi kami berjalan ke pos 4 yaitu senior mas Dani dan Mbak oki untuk menghafalkan panca Prasetya perguruan perpi Harimurti jika tidak hafal dibantu sedikit oleh Mbak oki dan mas dani
setelah selesai di pos 4 mat kami berjalan jongkok melewati kebun-kebun dan hutan yang gelap kami saling berpegangan tangan karena ketakutan di tengah jalan kami dikagetkan oleh mas Abid titik
setelah kami hampir sampai ke pos 5 saya melihat mas Gaut sedang duduk di bawah lampu dan saat saya sampai di PS 5 di sana adalah senior mas Rahmad kami ditanya apakah saling kenal dan saya lupa kenalan dengan pasangan saya disana saya dimarahi oleh mas Rahmad dan alasan kami dipasangkan saling asing dan dari perguruan yang berbeda adalah untuk berkenalan di sana juga kami disuruh merangkai gerak perguruan dan hanya itu-itu saja yang kami praktekkan, saya dan pasangan saya dimarahi oleh mas Rahmad dan ditertawakan oleh masih Gaud jika kami besok masih mengulanginya lagi seperti halnya tadi maka kami akan dipukul dan ditendang oleh mas Rahmad.
Dan kami dipersilahkan untuk menuju pos lain kami berjalan bergandengan dan tidak lepas melewati tempat gelap kebun dan saat menuju tempatnya yaitu di kuburan tempat kami menjenguk almarhum bapak pak Suko kami ditugaskan untuk masuk ke kuburan dan mencari sabuk sesuai warna tingkatannya di tengah kuburan teman saya mengalami sakit yaitu asmanya kambuh dan saya mencari sabuk sendiri karena saya minus saya dibantu oleh senior yang ada di sana lalu saya dan teman saya ya istirahat di depan kuburan itu dan teman saya itu diantar ke padepokan dijemput oleh Mbak manti saya sendirian berjalan menuju pos terakhir tidak ada teman n-men lewati tempat gelap dan ganggang sempit tidak ada lampu untuk saya bawa atau senter.
Di tengah perjalanan saya kaget melihat seorang bapak saya kira itu hantu ternyata itu bapak senior yang mengarahkan saya menuju jalan kembali ke padepokan melewati gang sempit dan gelap saya mengikutinya saya pulang jalan kaki sambil menangis ketakutan dan sampai tempat yang ada cahaya saya lari dari menangis jalannya itu berbelok-belok Dan saat saya sampai ke padepokan saya senang karena tugas saya mencari sabuk sudah selesai dan selesai tepatnya pada pukul 12.30 pagi.
Di sana saya di ucapkan selamat oleh mas iska lalu saya masuk untuk ganti baju selesai saya ganti baju saya berkumpul dengan teman-teman dan membicarakan hal yang tadi saya alami setelah itu kami dan teman-teman tidur tiba waktunya jam 4 pagi, saya dan teman-teman dibangunkan oleh senior untuk salat subuh dan mandi dan memakai baju silat lagi lalu kami berjalan bersama menuju ke lapangan untuk latihan bersama setelah kami sampai ke lapangan dan dibedakan dari tingkat sabuknya.
yang pertama sabuk orange yaitu senior yang kedua sabuk kuning yaitu saya dan teman-teman disuruh untuk tiduran lalu ngesot ke ujung lapangan dan di sana teman saya melihat ada ada ular mati dan banyak sekali intel kambing.
Dan setelah sudah itu kami latihan bersama-sama diajarkan oleh senior cara pasang berdiri maupun duduk kami juga diajarkan gerak perguruan yang belum diajarkan di SMP negeri 3 Plered setelah itu kami pulang ke padepokan berjalan kaki setelah sampai di padepokan kita disuruh mandi dan ganti baju setelah selesai mandi dan ganti baju kita disuruh makan an setelah itu kita berdoa dan pulang ke rumah masing-masing.
NB: KAMI MENDAPATKAN PENGALAMAN AHN.JAE YANG MENYENANGKAN DAN TIDAK BISA KAMI LUPAKAN RASANYA INGIN KEMBALI MENGULANGINYA LAGI KARENA BERSAMA TEMAN-TEMAN DAN TERIMA KASIH UNTUK PARA SENIOR YANG TELAH MEMBIMBING KAMI DENGAN SABAR.
EmoticonEmoticon